Gizi Susu Segar Lebih Baik?



Rasa-rasanya tidak ada yang menyangsikan nilai gizi yang terdapat pada susu. Susu adalah sumber protein, lemak, vitamin, serta mineral yang penting dikonsumsi untuk penuhi keperluan gizi keluarga. Namun, susu jadi bahan pangan yang tidak wajar mengonsumsi bila tidak diatasi secara benar.
Sekarang ini di pasar ada beberapa produk susu, ada yang berbentuk bubuk, susu kental manis, atau susu fresh. Namun, susu kental manis tidak disarankan untuk mengonsumsi setiap hari sebab muatan gulanya yang tinggi.

Gizi Susu Fresh Semakin Baik?

Susu fresh, menurut dr Samuel Oetoro, SpGK dari Klinik Semanggi, mempunyai keunggulan dibandingkan susu kental manis atau susu bubuk sebab proses pemrosesannya tidak terlalu berlebih hingga zat gizi yang terbuang semakin sedikit.

"Susu fresh, baik yang di-pasteurisasi atau susu UHT (ultrahigh temperature), saling mempunyai keunggulan nilai gizi yang tinggi. Disamping itu, susu yang siap minum ini rasa susunya semakin berasa," tuturnya.

Sesaat susu bubuk, yang proses pemrosesannya adalah susu cair yang dikeringkan, menurut dr Samuel, akan kehilangan zat-zat gizi. "Memang di jaman saat ini susu bubuk disuplementasi, zat gizi yang terbuang dalam pemrosesan akan ditambah lagi lagi. Tapi, bila ingin pilih yang alamiah, pasti pilihannya susu fresh," tuturnya.

Meskipun begitu, susu bubuk mempunyai keunggulan ketahanan yang lama serta ringkas sebab gampang dibawa-bawa. Disamping itu, bila Anda semakin pilih susu fresh langsung dibeli dari peternak, dr Samuel memperingatkan keutamaan cari sumber susu yang aman.

"Walau berbentuk alami, tapi pilih peternakan yang jaga kualitas produknya. Lihat apa pangan ternak itu memiliki kandungan kontaminan atau mungkin tidak," tuturnya.

Di pasar ada dua tipe susu yang dapat Mama jumpai. Ada susu bubuk serta susu cair dalam paket karton atau kaleng. Waktu tentukan susu yang baik dikonsumsi Sang Kecil sesudah terlepas ASI, Mama perlu tahu ketidaksamaan fundamen dari ke-2 tipe itu. 

Banyak mitos yang telah tersebar masalah lebih bagus mana di antara susu bubuk atau susu cair.

Tuturnya, susu cair semakin sehat sebab nutrisinya masih sama juga dengan susu fresh yang baru diperah. Bagaimana menurut Mama?

Keterangan berikut ini dapat Mama dibuat rujukan masalah muatan gizi dalam susu cair serta bubuk.

Dalam pengerjaan susu bubuk, ada rangkaian proses panjang yang perlu dilewati. Susu fresh terlebih dulu melalui evaporasi atau penguapan, selanjutnya homogenisasi, serta pengeringan. Semasa serangkaian berjalan, banyak zat gizi yang hilang seperti vitamin dan protein. Oleh karena itu, ditambah lagi serbuk vitamin dan protein dalam prosedurnya.

Susu bubuk memang semakin bertahan lama sebab proses pengeringan yang dilaksanakan. Harga relatif tambah murah. Tetapi tentunya zat gizinya tidak sekitar pada susu fresh.

Susu cair yang Mama jumpai di pasar terdiri jadi susu pasteurisasi, susu fresh, serta susu UHT. Dari ke-3 tipe ini, susu UHT mempunyai ketahanan paling lama sebab melalui pemanasan dalam temperatur tinggi (rata-rata 135 derajat celsius) yang dapat membunuh bakteri didalamnya.

Kemudian selekasnya dikemas dalam paket steril serta dapat tahan sampai satu tahun bila disimpan pada kondisi tertutup serta temperatur ruangan.

Setelah itu, ada susu fresh yang cuma mempunyai ketahanan 2 jam di temperatur ruangan, serta seputar 12 jam di almari pendingin. Susu fresh cuma alami pemanasan singkat pada temperatur 60 derajat celsius. Hingga muatan gizinya masih baik, sama juga dengan susu perahan asli.

Untuk susu pasteurisasi, pemanasan dilaksanakan pada temperatur 65-80 derajat celsius semasa beberapa waktu. Sesudah pemanasan, selekasnya dikemas dalam wadah steril tertutup hingga dapat bertahan optimal 7 hari di almari pendingin. Muatan gizinya sedikit semakin rendah dari susu perah serta susu fresh. Harga susu pasteurisasi di pasar sedikit lebiih mahal daripada susu UHT.

Berdasar keterangan Prof. Dr. IrMade Astawan, MS dari Departemen Tehnologi Pangan serta Gizi, Institut Pertanian Bogor, susu cair jelas lebih bagus dari sisi muatan gizinya. 

Sayangnya, harga susu cair semakin tinggi hingga warga semakin pilih susu bubuk. Minimnya edukasi dari pemerintah masalah perbandingan susu ini jadi pemicu budaya minum susu kurang baik di Indonesia.

Tetapi susu cair yang ada di pasar cuma bisa dikonsumsi oleh anak berumur di atas satu tahun, atau mendekati terlepas ASI di umur dua tahun. Muatan protein dalam susu cair berbentuk makromolekul atau bisa lebih sulit diolah oleh metabolisme bayi yang masih tetap simpel.

Dianjurkan untuk beberapa Mama pilih susu cair tanpa ada rasa atau plain. Sebab penambahan perasa serta gula dalam susu kurangi muatan gizi asli dari susu tersebut.

Bila sang Kecil kurang senang dengan rasa-rasanya yang cemplang, Mama dapat memberikan tambahan madu asli untuk alternatif gula.

Sesudah membaca keterangan di atas, mudah-mudahan Mama terbantu dalam tentukan susu yang bagus untuk sang Kecil. Harga tambah mahal sedikit pasti bukan permasalahan bila dibanding dengan kesehatan sang Kecil.

Popular posts from this blog

Makin Banyak Dokter Anjurkan Meditasi

Album "An Ode" SEVENTEEN Puncaki Tangga Lagu Mingguan Oricon